Vaksin Bayi disaat Pandemi

Bingung ya, so pasti! Setelah menimbang baik buruknya akhirnya Allura kami vaksinkan untuk pertama kalinya di klinik dekat rumah. Kami memilih vaksin di klinik untuk meminimalisir terpaparnya virus covid 19 ini daripada apabila kami vaksin di rumah sakit yang mana tahu ada pasien rujukan covid disana. Tak mau ambil resiko kami mantap vaksin di klinik (waktu itu belum ada jasa vaksin panggilan ke rumah). Alhamdulillah kami dapat nomor antrian untuk menjadi pasien di salah satu dokter ternama sekaligus rekomendasi kakakku. Sebelum ke klinik tentunya pihak klinik memastikan pasien yang akan berkunjung benar untuk vaksin (bukan sakit). Hati kami makin mantap bukan? Namanya dokter anak yang akan kami kunjungi di klinik tersebut adalah dokter arifianto (dokter apin nama panggilannya).

Kami datang Senin sore ke klinik. Sepi karena beberapa pasien memilih menunggu di mobil masing-masing. Kira-kira setengah jam kemudian Allura dipanggil ditimbang dan tak lama masuk ke ruang praktek dokter apin. Duh, kira-kira komennya dokter apin bagus ga ya lihat tumbuh kembang si Allura? begitu kira-kira yang aku pikirkan hehe. Maklum aku masih ibu baru yang masih harus banyak belajar tentang cara merawat bayi agar tumbuh kembangnya optimal.


Begitu masuk ruangan dan first time lihat dokter apin secara langsung. Oh belum terlalu tua dibandingkan dokter anaknya Allura langganan sebelumnya. Kira-kira umur kepala empat mungkin taksiranku. Beliau memakai APD sesuai protokol kesehatan tenaga medis namun masih memakai baju biasa sehingga si bayi ga terlalu takut lihat dokter full berbaju astronot :D

Singkatnya Allura diperiksa dan distimulus. "udah bisa duduk tegak ini,Bu" kata dokter apin. Dicek lagi dari hasil timbangan dengan kurva KMS bayi Allura termasuk kategori bayi sehat yang gemuk hehe. Kemudian tak lama diberikan 3 vaksin (PVC,Rotateq,DPT 3) sekaligus agar kami tak bolak-balik vaksin (darurat karena pandemi). Aku juga menanyakan rekomendasi menu MPASI Allura mengingat sebentar lagi dia akan mulai makan makanan padat pertamanya. Kata dokter beliau meromendasikan MPASI homemade yang kadar gizinya disesuaikan dengan IDAI. Puas bertanya-tanya kami pulang dengan hati tenang. Terima kasih dokter

Comments