New Place

Rasanya ga berhentinya bersyukur. Setelah menikah kami memiliki rejeki memiliki rumah atas nama sendiri. Rasanya dulu mustahil mewujudkan keinginan segera memiliki hunian pasca menikah. Namun Allah memberi kami kemudahan. Alhamdulillah.

Tepat sebulan ini kami menghuni istana sederhana kami. Walau sederhana kami sangatlah bersyukur atas anugerah ini.


Tahap awal


Mungkin tak semua pasangan mengharuskan memiliki hunian pribadi setelah menikah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan mengingat harga hunian juga bukan suatu hal yang murah. Mungkin ada yang lebih memilih kontrak, atau sewa apartemen misalnya. Sah sah saja seperti itu. Tapi mau sampai kapan kita sepertinya harus merencanakannya dari jauh hari sebelum menikah. Sekiranya jika dirasa rumah sewa sangat strategis dan menjangkau segala tempat yang kita tuju setiap hari mungkin hal ini menjadi alasan yang baik. Jangan sampai kita mencari rumah sewa jauh tapi berat diongkos. Kemana mana jauh dan memakan waktu.

Dari diskusi panjang yang pernah saya dan keluarga lakukan akhirnya kami memutuskan membeli rumah. Meskipun untuk pergi ke kantor kami harus menempuh jarak sekitar belasan kilometer atau memakan waktu 15 menit hingga 30 menit. Namun hal ini masih sanggup ditolerir daripada menyewa rumah yang dekat dengan tempat kerja. Uang sewa bulanan bisa dialihkan untuk biaya pembelian rumah.

Kami juga memilih rumah yang tak terlalu besar karena kami berencana untuk menempati dengan 2 orang anak sehingga 3 kamar tidur dan 3 ruang kamar mandi dirasa cukup. Alhamdulillah rumah kami juga masih dalam wilayah Jakarta sehingga tak perlu naik angkutan umum yang memakan banyak waktu.

Sekali lagi alhamdulillah kami ucapkan. Semoga kami bisa merawat amanah ini sebaik mungkin

Comments